Selasa, 16 April 2013

ekonomi mikro makro


MAKALAH



NAMA KELOMPOK          : FAJAR DWI WINANTO (18111673)
  RIO AKBAR BHASKORO (16111241)
KELAS                                  : 2KA36
MATA KULIAH                  : TEORI ORGANISASI UMUM 2#





FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA

Teori Perilaku konsumen

Pada dasarnya menjelaskan bagai mana konsumen menggunakan sumber daya yang ada (uang) dalam rangka memuaskan keinginan/kebutuhan dari beberapa suatu produk. Penilaian kepuasan pada umumnya bersifat subjektif bagi pemakai langsung maupun bagi penilai. Secara teori, tingkah laku konsumen  untuk memuaskan diri dapat dijelaskan melalui 2 teori nilai guna yaitu
Pertama : teori nilai guna konvesional yang terdiri atas teori nilai guna kardinal (TNGK).
kedua : tori nilai guna syariah.
Teori nilai guna syariah adalah teori nilai guna yang menjelaskan nilai guna suatu barang dalam kerangka ajaran dan prinsip2 syariah (petunjuk hakiki dalam ajaran agama-agama samawi).

1.1.            Teori Nilai Guna Kardinal (TNGK)

Teori nilai guna kardinal memberikan penilaian subjektif akan pemuasan kebutuhan dan suatu barang, artinya tinggi rendahnya suatu barang tergantung dari subjek yang memberikan penilaian, dengan kata lain suatu barang akan memberikan nilai guna yang tinggi bila barang yang dimaksud memberikan daya guna yang tinggi bagi sipemakai.
Berapa asumsi yang harus dipenuhi oleh teori ini :
  1. Daya guna diukur dalam satuan uang, yaitu jumlah uang yang bersedia dibayar oleh konsumen dalam rangka menambah unit yang akan dikonsumsi.
  2. Daya guna marjinal dari uang tetap, yaitu nilai satu uang dalam satuannya adalah sama untuk setiap orang tanpa memandang statusnya.
  3. Addivitas, yaitu keseluruhan konsumsi dari barang X1 -> Xn atau U = U(x1)+U(X2) +..U(Xn+1) atau TU = Tn(X)+Tn(Y)....
  4. Daya guna bersifat independent, yaitu daya guna barang X1 tidak dipengaruhi oleh mengkonsumsi barang lain misalnya X2.
  5. Periode konsumsi berdekatan, yaitu teori yang mengambil pengalaman sehari-hari dari kegiatan konsumsi.

1.1.1.                  TNGK untuk 1 macam barang

Mengkonsumsi 1 macam barang dikenal dengan istilah kepuasan total (TU=Total Utility) yaitu kepuasan total sebagai akibat dari mengkonsumsi sejumlah barang dengan kepuasan marginal (MU = Marginal Utility) yaitu tambahan sebagai akibat dari menambah unit input/barang sebagai faktor pemuas.
Untuk pemuasan kebutuhan terhadap suatu barang, maka secara sederhana adalah bila konsumen dapat membelanjakan uangnya untuk mendapatkan jumlah barang yang terbanyak, yaitu konsumen hanya akan meneluarkan/membelanjakan uangnya sesuai dengan kepuasan maksimum yang diharapkan (ingat asas rasionalitas), atau secara matematisnya :
Bila Px adalah harga barang X1 dan X adalah barangnya, U adalah utilitasnya, maka :
U(X) = PxX atau U(X) – PxX = D(X), dimana D(X) adalah fungsi permintaan barang X, maka secara deferensial dapat dicari turunan pertama dari X dan memisalkan turunan pertama itu sama dengan 0 (syarat optimum).
1.1.2.                  TNGK untuk 2 macam barang
Menerangkan bagaimana mencapai kepuasan apabila mengkonsumsi 2 macam barang baik barang yang sama sekali tidak ada hubungan (saling asing) maupun yang ada hubungannya tapi bukan komplementer (related goods). Bila bila nilai kepuasan optimum untuk 1 macam barang akan dicapai bila tambahan kepuasan atas konsumsi suatu barang, MU(X) sama dengan haraga barang tersebut, Px dan berlaku mutlak, artinya apabila MU(x) = 10 maka Px harus = 10. Dalam TNGK untuk 2 macam barang (katakanlah barang X dan Y) kepuasan optimum tercapai bila :



Beberapa asusmsi/asas yang mendasari teori nilai guna ordinal yaitu :
  1. Rasionalitas, yaitu konsumen akan meningkatkan kepuasannya atau akan memilih tingkat kepuasan yang tertinggi yang bisa dicapainya.
  2. Konveksitas, yaitu garis kurva indifference haruslah kontinyu.
  3. Nilai gna tergantung dari jumlah barang yang dikonsumsi.
  4. Transivitas, yaitu konsumen akan menjatuhkan pilihan yang terletak dari beberapa pilihan yang terbaik dari beberapa pilihan.
  5. Berdasarkan asas/asumsi ke d, maka kurva indifference tidak boleh bersinggungan atau saling berpotongan.
1.2.              Teori Nilai Guna Ordinal (TNGO)
Teori ordinal disebut juga dengan pendekatan kurva indifferensi atau indifference curve, menurut teori ini utility tidak dapat dihitung tetapi hanya bisa dibandingkan.
  1. Kurva indifferensi
Merupakan tempat kedudukan titik-titik yang menunjukkan kombinasi barang-barang yang dikonsumsi (2 barang) seorang konsumen yang memberikan kepuasan yang sama.
Asumsi-sumsi kurva indifferensi :
·      Semakin jauh kurva indifferensi dari titik orgin, semakin tinggi tingkat kepuasannya.
·      Kurva indifferensi menurun dari kiri atas ke kanan bawah (downward sloping) dan (convex to orgin) cembung ke titik orgin.
·      Kurva indifferensi.

  1. Kurva garis anggaran (Budget Line Curve)
Garis anggaran  adalah kurva yang menunjukkan kombinasi konsumsi dua macam barang yang membutuhkan biaya (anggaran) yang sama besar.
  1. Keseimbangan konsumen
Kondisi keseimbangan adalah kondisi dimana konsumen telah mengalokasikan seluruh pendapatannya untuk konsumsi. Segara grafis kondisi keseimbangan tercapai pada saat kurva garis anggaran bersinggungan kurva indifferensi.


  1. Efek pendapatan dan Efek substitusi
Ketika kita mengatakan bahwa jika harga barang turun maka permintaan terhadapnya bertambah atau sebaliknya, yang terlihat sebenarnya adalah total interaksi antara kekuatan pengaruh perubahan pendapatan dan perubahan harga, terhadap keseimbangan konsumen. Bahwa dengan turunnya harga barang maka konsumen merasa pendapatan rielnya, sehingga konsumen cendrung meningkatkan konsumsi barang-barang yang dikonsumsinya, inilah yang disebut Efek Pendapatan. Dengan turunnya harga barang konsumsen cendrung untuk mengkonsumsi barang yang harganya relatif murah guna menggantikan barang-barangg yang harganya relatif lebih mahal, dan yang terakhir ini yang disebut Efek Substitusi.
Perilaku Konsumen
2.1. Pendekatan Perilaku Konsumen
Pendekatan untuk mempelajari tingkah laku konsumen ada 2 :
1.      Pendekatan Marginal Utility (Cardinal), beranggapan bahwa kepuasan konsumen dapat diukur dengan satu satuan, misalnya uang.
2.      Pendekatan Indifference Curve (Ordinal) yang beranggapan bahwa kepuasan konsumen tidak dapat diukur dengan satu satuan. Tingkat kepuasan konsumen hanya dapat dinyatakan lebih tinggi atau lebih rendah. Dalam pendekatan Marginal Utility digunakan anggapan sebagai berikut :
a.       Utility bisa diukur dengan uang.
b.      Hukum Gossen (The Law Of Diminishing Returns) berlaku yang menyatakan bahwa “semakin banyak suatu barang dikonsumsi, maka tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun”.
c.       Konsumen berusaha memaksimumkan kepuasan.
Total Utility adalah seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu. Marginal Utility adalah tambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari pertambahan atau pengurangan satu unit barang tertentu.
2.2. Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kelebihan antara kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi barang dengan pembayaran untuk memperoleh barang tersebut.
Elastisitas adalah ukuran derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu faktor yang mempengaruhi.
Elastisitas dibagi menjadi :
1.      Price Elasticity (Elastisitas Harga) adalah % perubahan kwantitas barang yang diminta sebagai akibat dari perubahan harga barang tersebut.


2.3. Elastisitas Permintaan
2.3.1. Pengertian, macam dan model elastisitas permintaan (Ed)
Elastisitas menunjukkan kepekaan suatu besaran tertentu terhadap perubahan suatu besaran lainnya. Elastisitas menunjukkan suatu keseimbangan dari suatu pemakaian produk baik dari penawaran dan permintaan.
Dalam hal ini kita akan membahas dua jenis elastisitas yaitu :          


  1. Elastisitas permintaan (Ed)
Derajat (dalam satuan angka) kepekaan dari permintaan suatu barang terhadap perubahan harga barang yang dimaksud. Atau ratio antara persentase perubahan permintaan terhadap persentase perubahan harga.
            Secara teoritis jenis elastisitas permintaan yang berhubungan dengan hukum permintaan harga terdiri atas 3 macam yaitu yang bersifat elastis, inelastis dan uniter, yang dapat dijelaskan sebagai berikut ;
  1. Ed = 1, ini dinamakan Uniter elastis, artinya bila harga naik/turun sebanyak 1% maka permintaan akan turun/naik sebanyak 1% pula (persentase perubahan jumlah yang diminta sama dengan persentase perubahan harga).
  2. Ed > 1, dinamakan elastis, artinya bila harga naik/turun sebesar 1%, maka permintaan akan turun/naik lebih dari 1% (presentase perubahan jumlah yang diminta lebih besar dari pada persentase perubahan harga => permintaan sangat peka terhadap perubahan harga).
  3. Ed < 1, dinamakan inelastis, artinya bila harga naik/turun 1% maka permintaan akan turun/naik kurang dari 1%. (persentase perubahan jumlah yang diminta lebih kecil dari pada persentase perubahan harga => permintaan tidak peka terhadap => permintaan tidak peka terhadap perubahan harga).
  4. Ed = 0, dinamakan inelastis sempurna, yaitu bila perintaan tidak tanggap terhadap perubahan harga, jadi berapa saja harga dipasar, jumlah yang diminta tetap (kurva permintaan sejajar dengan sumbu vertikal (sumbu harga), pada kondisi inelastisitas sempurna produsen akan bisa berbuat semena-mena dipasar karena ia bisa saja kapan waktu menaikan harga untuk meningkatkan pemasukan, oleh karenanya dalam kondisi seperti ini, maka pemerintah “diwajibkan” untuk turun serta dalam menetapkan harga patokan tertinggi (kondisi pasar kebijakan pemerintah – persaingan tidak sempurna).
  5. Ed = (tak hingga), ini dinamakan elastis sempurna, yaitu bila konsumen sanggup meembeli berapa saja banyaknya jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu (kurva permintaan sejajar dengan sumbu horizontal). Pada kondisi permintaan bersifat elastis sempurna harga keseimbangan pasarlah yang berlaku seterusnya, produsen tidak bisa semena-mena menaikan harga (price taker) karena konsumen menguasai informasi.
Adapun model matematis untuk mengukur  koefisien elastisitas permintaan adalah :
Model umum: 

2.3.2. Faktor yang mempengaruhi nilai elastisitas permintaan (Ed)
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi Ed yang menyebabkan terjadinya perbadaan nilai elastisitasnya yaitu :
  1. Adanya barang subtitusi. Barang subtitusi adalah barang yang memiliki manfaat dan kegunaan yang hampir sama dengan barang utamanya. Misalkan jagung adalah subtitusi beras. Barang subtitusi ada yang biasa ada juga yang kadang disebut subtitusi dekat. Barang subtitusi dekat adalah barang yang fungsi dan kegunaannya sama hanya mungkin berbeda merek, kemasan dan pelayanan.
  2. Persentase pendapatan yang digunakan/jenis barang. Seorang konsumen akan memberikan porsi yang besar dari pendapatannya untuk membeli barang yang biasa digunakan sehari-hari (sudah menjadi kebutuhan), sementara untuk barang yang masih bisa ditunda porsi dari pendapatan untuknya kecil. Jadi bila barang yang dimaksud tersebut adalah barang yang dibutuhkan atau dengan kata lain sebagian besar pendapatan dipergunakan untuk mendapatkan barang yang dimaksud maka semakin elatislah perminaannya.
  3. Jangka waktu analisa/perkiraan atau pengetahuan konsumen. Dalam jangka pendek terjadinya perubahan permintaan, hal ini disebabkan perubahan yang terjadi dipasar beluum diketahui konsumen, sehingga dalam jangka pendek permintaan cenderung tidak elastis.
  4. Tersedianya fasilitas/sarana kredit. Meskipun harga barang telah diketahui naik, sementara pendapatan tidak mencukupi, permintaan barang tersebut relatif akan tetap bila ada fasilitas kredit dari penjual/produsen, sebaliknya bila harga barang yang dimaksud turun, maka permintaan atas barang tersebut tidak akan naik apa bila fasilitas kredit untuk barrang substitusi ada. Dengan demikian bila terdapat fasilitas kredit maka elastisitas cenderung inelastis atau elastis sempurna.
2.3.3. Elastis pendapatan terhadap permintaan Income Elasticity of Demand (Ey)
Pendapatan adalah faktor utama yang menentukan permintaan, selain harga tentunya. Secara teoritis bila pendapatan berubah, permintaan tidak akan serta merta berubah meskipun harga berubah, misalnya permintaan tidak akan turun meskipun harga naik. Bila pendapatan naik saat harga naik, permintaan malah bertambah naik atau bahkan permintaan turun seperti yang berlaku pada hukum permintaan.
Model untuk menghitung nilai Ey adalah sebagai berikut :


2.3.4. Elastisitas permintaan Silang (permintaan atas 2 macam barang)
Elastis Silang (Cross Elastisity-Ec) adalah koefesien yang coba mengukur tarik menarik antara kedua macam barang pada berbagai tingkat harganya masing-masing. Yang dimaksud dengan tarik menarik adalah berapakah besarnya efek yang ditimbulkan oleh naiknya harga barang x terhadap permintaan barang y atau sebaliknya.
2.4.  Elastisitas Penawaran
2.4.1. Pengertian, macam, dan model Elastisitas Penawaran (Es)
Dalam teori permintaan dan konsep elastisitasnya, diketahui bahwa bila permintaan elastis maka menaikan harga adalah langkah yang kurang tepat. Sebaliknya dalam kondisi permintaan yang inelastis menurunkan harga juga bukan langkah yang bijak. Sebenernya yang menentukan menaikan atau menurunkan harga adalah produsen.
Elastisitas Penawaran adalah derajat kepekaan perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan, atau nilai bagi antara persentase perubahan jumlah yang ditawarkan dengan presentase perubahan harga.
Contoh soal :
1.      Jika suatu harga TV Rp. 8 maka permintaan terhadap TV 5, jika harga TV turun menjadi Rp. 5 maka permintaan terhadap TV naik menjadi 10 maka kurva yang dihasilkan adalah ?
Text Box: Ed = 10 – 5 * 8 = +40 = +8 = |-2,67|>1 => kurvanya adalah elastis
          5 – 8     5     -15     -3 
                                                                                                    

Sumber :
Produsen dan Fungsi Produksi
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan adalah konsumen.
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang. Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalanlancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.
Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .
Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku
Mengoptimalkan / Memaksimalkan Produksi
Adalah hal yang lumrah dan lazim bila perusahaan dalam operasionalisasinya selalu berusaha mendapatkan hasil terbaik terutama dalam pemanfaatan dana untuk produksi. Ukuran dari hebatnya seorang manajer perusahaan adalah bagaimana menggunakan dana yang dibatasi untuk menghasilkan barang secara efektif dan efisien (bukan selalu untung). Secara teoritis dalam teori produksi yang mempergunakan 2 variabel input bebas mengajarkan dua macam cara untuk mengoptimalkan produksi yaitu : dengan cara Mengoptimalkan Produksi (maksimum produksi) dan Mengoptimumkan Biaya (minimum biaya).
1.    Optimum Produksi
Bila perusahaan telah memiliki dana untuk memproduksi, harga 2 faktor input telah diketahui dan kombinasi faktor input telah ditetapkan maka tujuan perusahaan adalah berapa banyak barang yang bisa dihasilkan agar bisa mencapai kondisi paling optimum. Dalam hal ini yang menjadi kendala (constraint) adalah biaya (ISOCOST) sedangkan tujuannya adalah produksi (ISOQUANT).
2.    Minimum Biaya
Bila perusahaan telah menentukan berapa banyak jumlah produksi yang harus dihasilkan berdasarkan kombinasi 2 faktor produksi yang ditetapkan, harga faktor produksi telah juga diketahui maka tujuan utama perusahaan adalah menentukan berapa besar dana yang harus disediakan agar produksi mencapai kondisi optimum (biaya yang dikeluarkan benar – benar efektif dan efisien). Dalam hal ini yang menjadi fungsi tujuan adalah ISOCOST sedangkan yang menjadi kendala adalah fungsi ISOQUANT.
Terdapat persoalan yang relative sulit bagi perusahaan bila harus diperhadapkan pada menentukan biaya yang efisien dan efektif (paling optimal) untuk menandai produksi dengan menggunakan kombinasi 2 input. Sepanjang kurva ISOQUANT tidak diketahui kombinasi mana yang paling pas, karena semuanya menghasilkan jumlah yang sama, sedangkan pada garis ISOCOST tidak bisa ditentukan di mana biaya yang paling optimal atas penggunaan sejumlah input. Dalam bahasa matematis sepanjang garis yang tidak memiliki titik belik maka tidak akan memiliki titik maksimum. Akan tetapi bila kedua garis ISOCOST dan ISOQUANT itu di kombinasikan maka yang terjadi adalah :
1. Bisa saja sepanjang garis ISOQUANT akan berimpit dengan ISOCOST. Bila ini terjadi maka sepanjang kurva ISOQUANT semua produksi optimum karena biaya yang disediakan dapat menandai semua pilihan kombinasi produksi, tapi ini sangat jarang terjadi karena adalah sangat sukar membuat beberapa pilihan kombinasi produksi, tapi ini sangat jarang terjadi karena adalah sangat sukar membuat beberapa pilihan dari kombinasi factor produksi cocok dengan jumlah dana yang dimiliki. Bila kondisi ini digambarkan hasilnya adalah sebagai berikut :
ISOCOST dan ISOQUANT yang saling berimpit
Secara sistematis kejadian ini bisa terjadi apabila nilai/besaran variable fungsi produksi sama dengan besaran variable biaya, input yang satu tidak bergantung pada satu input yang lain sebagainya. Misalkan C = 20TK + 10M, maka Q = 20TK + 10M, bila C = Q
2. Hanya ada satu kombinasi yang paling optimum yaitu manakala garis ISOCOST bersinggungan dengan garis ISOQUANT di satu titik (dalam bahasa matematisnya titik optimum akan diketahui bila gradient/slope dari 2 garis tersebut sama, ml = m2)
Kejadian no.2 ini membutuhkan pendekatan matematis yang relative rumit namun masih dalam skala sederhana karena bisa hitung dengan metode subtitusi atau metode lagrange (lagrange adalah orang pertama yang membuktikan dengan model matematisnya bahwa di suatu tempat di bumi ini ada yang tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi)
Menghitung dan Memilih Biaya yang paling Optimum
Biaya menurut prinsip ekonomi dari Mankiw adalah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu. Dalam pengertian ini tergantung di dalamnya pengertian investasi. Dalam pengertian sehari – hari biaya sering disama artikan dengan ongkos, padahal dalam tata praktek keuangan dan akuntansi apalagi dalam pengertian ekonomi (secara keseluruhan) pengertian itu jelas beda. Biaya sering berhubungan dengan pengeluaran yang mengharapkan kontraprestasi adri tujuannya, dan biasanya hasilnya baru bisa dinikmati dimasa depan yang akan datang. Sedangkan ongkos (expenses) sering berhubungan dengan pengeluaran sebagai imbal jasa karena sudah memanfaatkan sesuatu barang atau jasa saat itu juga.
Macam – macam Biaya
            Secara teoritis biaya ekonomi dipandang dari sisi waktu dapat digolongkan menjadi 2 saja yaitu biaya jangka pendek dan biaya jangka panjang. Tidak ada hal mendasar dari perbedaan rentang waktu ini kecuali bahwa dalam jangka panjang secara teoritis semua biaya digolongkan sebagai biaya variabel. Dari sisi pemanfaatannya biaya digolongkan menjadi 2 macam yaitu :
-       Biaya Explisit yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan faktor – faktor produksi. Pengertian ini jelas sudah sering dibahas pada teori pilihan produsen yaitu pada kondisi dimana biaya adalah merupakan fungsi tujuan perusahaan.
-       Biaya Implisit. Pengertian biaya implisit merujuk pada definisi matematika yaitu biaya taksiran yang dimiliki oleh faktor produksi apabila digunakan.
Berdasarkan pertanggungjawabannya, biaya digolongkan menjadi 2 macam yaitu biaya internal dan biaya eksternal. Biaya Internal adalah biaya yang dikeluarkan dalam rangka operasional perusahaan (eksplisit maupun implisit). Biaya Eksternal adalah biaya yang harus ditanggung oleh perusahaan sehubungan dengan dampak atau akibat opersasional perusahaan.
Dipandang dari sisi waktu biaya dalam jangka pendek dikelompokkan menjadi :
1.      Biaya Tetap (Fixed Cost = FC)
2.      Biaya Variabel (Variable Cost = VC)
3.      Biaya Total (Total Cost = TC)
4.      Biaya Tetap Rata – rata (Average Fixed Cost = AFC)
5.      Biaya Variabel Rata – rata (Average Variable Cost = AVC)
6.      Biaya Total Rata – rata (Average Total Cost = Average Cost = AC)
7.      Biaya Marginal (Marginal Cost = MC)
Contoh persoalan :
Bila diketahui suatu perusahaan memiliki struktur modal tetap adalah sebesar Rp. 1juta dan biaya produksi / unit Rp.1500. bila misalkan jumlah produksi adalah sebanyak 1000 unit dengan harga jual Rp. 1600 / unit, tentukanlah berapa besar tingkat keuntungan perusahaan tersebut. Bila misalkan jumlah produksi sebanyak 1000 dan 11000, jumlah produksi impas sebanyak 10000, harga jual / unit Rp. 1600 dan biaya produksi / unit Rp. 1500, maka besarnya keuntungan adalah :
Jawab :
 n = (Q – Qbep)(P – v)
nQ=1000 = (1000 – 10.000)(1600 – 1500)
n = (-9000)(100) = -900.000 – rugi
untuk – Q = 11.000
nQ=11.000 = (11.000 – 10.000)(1600 – 1500)
n = (1000)(100) = 100.000 – untung.


DAFTAR PUSTAKA

Economics Pengantar Mikro dan Makro, Mitra Wacana Media, Jakarta 2007, Iskandar Putong
Iskandar Putong ( Ekonomi Mikro )
Bimbingan dan konsultasi belajar Nurul Fikri

soal sistem operasi


1.      Software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer pada saat komputer dinyalakan berikut merupakan pengertian dari....
a.       Sistem Komputer                                c. MS-DOS
b.      Sistem Operasi                                   d. Windows

2.      Sistem operasi bertanggung jawab atas kegiatan yang berhubungan dengan manajemen proses seperti: pembuatan dan penghapusan proses pengguna, menunda maupun melanjutkan suatu proses, menyediakan mekanisme untuk untuk proses sinkronisasi, komunikasi dan deadlock. Pernyataan diatas merupakan struktur sistem operasi dalam....
a.       Manajemen Memori Utama                c. Manajemen Sistem I/O
b.      Sistem Proteksi                                   d. Manajemen Proses

3.      Sistem operasi menunggu intruksi atau perintah dari pengguna/user. Program yang membaca intruksi dan mengartikan kontrol statement umumnya disebut dengan control card interpreter, command line interpreter dan UNIX shell. Pernyataan tersebut merupakan definisi struktur sistem operasi dalam...
a.       Manajemen Secondary Storage          c. Command Interpreter System
b.      Manajemen I/O                                   d. Manajemen Proses.

4.      Layanan dapat dilakukan sangat cepat karena terdapat di satu ruang alamat. pernyataan tersebut merupakan kelebihan dari struktur sistem operasi.....
a.       Struktur Sederhana                          c. Mikro Kernel
b.      Sistem Berlapis                                   d. Virtual Machine

5.      Berikut Ini yang bukan merupakan kelemahan dalam struktur sederhana adalah...
a.       Pengujian dan penghilangan kesalahan sulit karena tidak dapat dipisahkan dan dilokalisasi.
b.      Sulit dalam menyediakan fasilitas pengamanan.
c.       Fungsi-fungsi sistem operasi diberikan ke tiap lapisan secara hati-hati.
d.      Tidak Fleksibel

6.      Sistem operasi dibentuk secara hirarki berdasar lapisan-lapisan, dimana lapisan-lapisan bawa memberi layanan lapisan lebih atas. Lapisan yang paling bawah adalah perangkat keras, dan yang paling tinggi adalah user-interface. pernyataan tersebut merupakan komponen struktur sistem operasi....
a.       Struktur Sederhana                             c. Pendekatan Berlapis
b.      Mikro Kernel                                       d. Virtual Machine

7.      Menurut Tanenbaum dan Woodhull, Sistem terlapis terdiri dari enam lapisan. Lapisan yang berfungsi untuk mengatur komunikasi antar proses merupakan lapisan ke-
a.       Lapis-5                                                c. Lapis-2
b.      Lapis-3                                                d. Lapis-4

8.      Menurut Stalling, model tingkatan struktur sistem operasi dibagi menjadi sejumlah lapisan yang masing-masing dibangun diatas lapisan yang lebih rendah. Berikut ini yang merupakan tingkatan / level pada program aplikasi adalah
a.       Shell                                                    c. Memori Virtual
b.      Prosedur                                              d. Set Instruksi

9.      Mengenalkan interupsi yang menyebabkan prosesor harus menyimpan perintah yang baru dijalankan dan memanggil rutin penanganan interupsi. pernyataan tersebut merupakan tingkatan / level menurut Stalling....
a.       Level 3                                                c. Level 2
b.      Level 7                                                d. Level 4

10.  Bertanggung-jawab mempertahankan hubungan antara internal dan eksternal identifier dari sumber daya dan obyek sistem. pernyataan tersebut merupakan tingkatan / level menurut Stalling.....
a.       Level 12                                              c. Level 11
b.      Level 9                                                d. Level 7

11.  Metode struktur ini adalah menghilangkan komponen-komponen yang tidak diperlukan dari kernel dan mengimplementasikannya sebagai sistem dan program-program level user. Hal ini akan menghasilkan kernel yang kecil. pernyatan berikut merupakan komponen strutur sistem operasi...
a.       Mikro Kernel                                     c. Pendekatan Berlapis
b.      Virtual Machine                                  d. Struktur Sederhana

12.  Berikut ini yang bukan termasuk kelebihan dalam komponen Mikro Kernel
a.       Pengembangan secara modular
b.      kemudahan dalam memperluas sistem operasi
c.       mudah untuk diubah ke bentuk arsitektur baru
d.      kode yang kecil dan lebih aman

13.  Kernel mempunyai kumpulan komponen-komponen inti dan secara dinamis terhubung pada penambahan layanan selama waktu boot atau waktu berjalan. Sehingga strateginya menggunakan pemanggilan modul secara dinamis (Loadable Kernel Modules). Pernyataan berikut merupakan komponen struktur sistem operasi .....
a.       Struktur Sederhana                             c. Mikro Kernel
b.      Modular                                             d. Virtual Machine

14.  Menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumber daya system sehingga masing-masing mesin virtual dipisahkan mesin virtual yang lain. Isolasi ini tidak memperbolehkan pembagian sumber daya secara langsung. pernyataan diatas merupakan kelebihan dari komponen struktur sistem operasi....
a.       Modular                                              c. Mikro Kernel
b.      Client-Server                                       d. Virtual Machine

15.  Sistem operasi merealisasikan layanan sebagai kumpulan proses disebut sistem operasi bermodel proses. Pendekatan lain implementasi layanan adalah sebagai objek-objek. Sistem operasi yang distrukturkan menggunakan objek  pernyataan berikut merupakan komponen dari struktur sistem operasi....
a.       Sistem Berorientasi Objek                c. Struktur Sederhana
b.      Mikro Kernel                                       d. Client-Server




16.  Yang bukan termasuk Tahapan siklus pengembangan system adalah:
a.       Perencanaan                                           c. Analisis
b.      Investasi                                                d. Implementasi

17.  Manakah Tiga “komponen sistem” dimana kegagalan sistem yang kritis dapat terjadi, kecuali ?
a.       Sistem hardware                                                c. Sistem software
b.      Operator manusia (User)                     d. Security Informally

18.  Apa yang dimaksud dengan Sistem…
a.       perangkat keras, perangkat lunak, data, manusia, dan prosedur yang bekerja bersama untuk memproduksi informasi yang bermutu
b.      serangkaian komponen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan yang disepakati bersama.
c.       serangkaian kegiatan sistem informasi yang biasanya dibangun oleh pengembang (developers).
d.      penghubung (liaison) di antara users dan IT professionals.

19.  Orang yang akan menggunakan sistem operasi begitu selesai di-install ialah?
a.       Personel Sistem                                    c. End User
b.       Programmer                                         d. System Designer

20.  Ini Siklus hidup pengembangan sistem dapat dipecah menjadi empat Dibawah tahapan penting,kecuali?
  a. Maintence                                                c. Analisis
  b. Komplementasi                                     d. Perawatan atau perbaikan




















TUGAS SISTEM OPERASI




logo_gunadarma2.jpg





Nama Kelompok:

1.     Fajar Dwi Winanto (18111673)
2.     Muhammad Adilla (18111348)
3.     Meiddy Meinhard (14111392)
4.     Iqbal Algifari (13111657)
5.     Faikar Valor E (12111603)















UNIVERSITAS GUNADARMA
2013